بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering menggunakan sumber energi
sebagai bahan bakar di antaranya: batu bara, bensin, minyak tanah,
minyak diesel, solar LPG, lilin dsb. Bahan-bahan tersebut diperoleh dari
minyak bumi.
Berdasarkan teori, minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan jasad
renik (mikroorganisme) yang terkubur di bawah tanah sejak berjuta-juta
tahun yang lalu. Dimana dua ratus juta yang lalu bumi lebih panas
dibandingkan sekarang. Laut yang didiami jasad renik berkulit keras
sangat banyak jumlahnya jika jasad renik itu mati, kemudian membusuk
sehingga jumlahnya makin lama makin menumpuk, kemudian tertutup oleh
sedimen, endapan dari sungai, atau batuan-batuan yang berasal dari
pergeseran bumi. Di sini kemudian terjadi pembusukan oleh bakteri
anaerob, dan akibat pada tekanan tinggi sedimen, maka setelah
berjuta-juta tahun terbentuklah minyak bumi dan gas alam tersebut.
Karena proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu yang lama, maka
minyak bumi digunakan pada sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui (anrenewable).
Pada umumnya minyak bumi tampak hitam legam, pekat serta kurang menarik
seperti pada contoh ini. Minyak bumi baru dapat digunakan sebagai bahan
bakar minyak (BBM) maupun sebagai produk-produk lain setelah melalui
proses pengolahan. Salah satunya adalah Bensin.
Pada makalah ini kami akan membahas tentang “BENSIN DAN SUMBER BAHAN BAKAR”
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bensin
Seperti diketahui, bahan bakar minyak (BBM) mengambil porsi 52% dalam
kebutuhan energi nasional. Sebagian besar BBM adalah bersubsidi, bahkan
pada tahun 2006 besar subsidi berjumlah 60,6 triliun dan sekitar 43%
kebutuhan BBM dalam negeri masih diimpor. (Timmas BBN, 2006). Pada tahun
2006 volume BBM mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2005,
sebagai dampak Peraturan Presiden No. 5 tanggal 30 September 2005 yang
menaikkan harga premium 188%, solar 20,5% dan minyak tanah 286%.
Bensin dan premium merupakan BBM peringkat kedua terbesar penggunaannya
setelah minyak solar dengan kebutuhan yang meningkat dari tahun ke
tahun. Dengan pertumbuhan sebesar 7%. Departemen Energi dan Sumber Daya
Mineral RI memperkirakan kebutuhan bensin (premium) di Indonesia pada
tahun 2009 sebesar 21 juta kilometer.
Bensin mengandung energi kimia. Energi ini diubah menjadi energi panas
melalui proses pembakaran (oksidasi) dengan udara didalam mesin atau
motor bakar. Energi panas ini meningkatkan temperatur dan tekanan gas
pada ruang bakar. Gas bertekanan tinggi tersebut berekspansi melawan
mekanisme-mekanisme mesin. Ekspansi itu diubah oleh mekanisme link
menjadi putaran carnkshaft sebagai output dari mesin tersebut.
Selanjutnya carnkshaft dihubungkan kea system transmisi oleh sebuah
poros untuk mentransmisikan daya atau energy putaran mekanis. Energi ini
kemudian dimanfaatkan sesuai dengan keperluan, misalnya untuk
menggerakkan roda motor atau mobil.
Secara sederhana, bensin tersusun dari hidrokarbon rantai lurus dengan
rumus kimia CnH2n+2, mulai dari C7 (heptana) sampai dengan Cn. Dengan
kata lain, bensin terbuat dari molekul yang hanya terdiri dari hydrogen
dan karbon saling terikat satu dengan lainya sehingga membentuk rantai.
Molekul hidrokarbon sengan panjang yang berbeda memiliki sifat dan
kelakuan berbeda pula. CH4 (metana) merupakan molekul paling “ringan”,
bertambahnya atom C dalam rantai tersebut membuatnya semakin “berat”.
Empat molekul pertama hidrokarbon adalah metana, etana, propane dan
pbutana.Pada temperature dan tekanan kamar, keempatnya berwujud gas
dengan titik didih masing-masing -107o , -67o, -43o, dan -18oC.
Berikutnya dari C5 sampai C18 berwujud cair dan mulai dari C19 keatas
berwujud padat.
Di Indonesia terdapat beberapa bahan bakar jenis bensin yang memiliki
nilai mutu pembakaran berbeda. Nilai mutu jenis BBM bensin ditemukan
berdasarkan nilai RON (reserch octane number).
· Premium (RON 88) Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat
berwarna kuning jernih. Warna tersebut akibat adanya zat pewarna
tambahan (dye). Umumnya, premium digunakan untuk bahan bakar kendaraan
bermesin bensin, seperti mobil, sepeda motor, dan motor tempel. Bahan
bakar ini sering juga disebut motor gasoline atau petrol.
· Pertamax (RON 92), Pertamax ditujukan untuk kendaraan yang
mensyaratkan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi tanpa timbel
(unleaded). Pertamax juga direkomendasikan untuk kendaraan yang
diproduksi diatas tahun 1990, terutama yang telah menggunakan teknologi
setara dengan electronic fuel injection dan xatalytic
converters.Pertamax Plus (RON 95), jenis BBM ini mempunyai nilai oktan
tinggi (95). Pertamax dan Pertamax Plus dipasarkan sejak 10 Desember
2002. Pertamax Plus ditujuka untuk kendaraan berteknologi mutakhir yang
mensyaratkan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi dan ramah
lingkungan. Pertamax Plus sangat direkomendasikan untuk kendaraan yang
memiliki kompresi ratio lebih besar dari 10,5 dan menggunakan teknologi
electronic fuel injection (EFI), variable valve timing (VVT-I pada
Toyota, VVT pada Suzuki, VTEC pada Honda dan VANOS/Valvetronic pada
BMW), turbochargers, serta catalic converters
Untuk bensin sebagai istilah kimia, lihat Benzena.
Sebuah toples berisi bensin
Bensin, atau Petrol (biasa disebut gasoline di Amerika Serikat dan
Kanada) adalah cairan bening, agak kekuning-kuningan, dan berasal dari
pengolahan minyak bumi yang sebagian besar digunakan sebagai bahan bakar
di mesin pembakaran dalam. Bensin juga dapat digunakan sebagai pelarut,
terutama karena kemampuannya yang dapat melarutkan cat. Sebagian besar
bensin tersusun dari hidrokarbon alifatik yang diperkaya dengan
iso-oktana atau benzena untuk menaikkan nilai oktan. Kadang-kadang,
bensin juga dicampur dengan etanol sebagai bahan bakar alternatif.
Kini bensin sudah hampir mejadi kebutuhan pokok masyarakat dunia yang
semakin dinamis. Bahkan orang Amerika menggunakan 1,36 miliar liter
bensin setiap hari.
Karena merupakan campuran berbagai bahan, daya bakar bensin berbeda-beda
menurut komposisinya. Ukuran daya bakar ini dapat dilihat dari Oktan
setiap campuran. Di Indonesia, bensin diperdagangkan dalam dua kelompok
besar: campuran standar, disebut premium, dan bensin super.
Analisis kimia dan produksi
Pengilangan di Minatitlán, Mexico
Sebuah pumpjack di Amerika Serikat
Sebuah oil rig di Teluk Meksiko
Bensin diproduksi di kilang minyak. Material yang dipisahkan dari minyak
mentah lewat distilasi, belum dapat memenuhi standar bahan bakar untuk
mesin-mesin modern. Material ini nantinya akan menjadi campuran hasil
akhir.
Semua bensin terdiri dari hidrokarbon, dengan atom karbon berjumlah antara 4 sampai 12 (biasanya disebut C4 sampai C12).
Cara Kerja Bensin dalam Mesin
Bensin bekerja di dalam mesin pembakaran yang ditemukan oleh Nikolaus
Otto. Mesin pembakaran dikenal pula dengan nama Mesin Otto. Cara kerja
bensin di dalam mesin pembakaran:
Bensin dari tangki masuk ke dalam karburator. Kemudian bercampur
dengan udara. Pada mesin modern, peran karburator digantikan oleh sistem
injeksi. Sebuah sistem pembakaran baru yang bisa meminimalisir emisi
gas buang kendaraan.
Campuran bensin dan udara kemudian dimasukkan ke dalam ruang bakar.
Selanjutnya, campuran bensin dan udara yang sudah berbentuk gas,
ditekan oleh piston hingga mencapai volume yang sangat kecil.
Gas ini kemudian dibakar oleh percikan api dari busi.
Hasil pembakaran inilah yang menghasilkan tenaga untuk menggerakkan kendaraan.
Dalam kenyataannya, pembakaran gas di dalam mesin tidak berjalan dengan
sempurna. Salah satu masalah yang sering muncul adalah “ketukan di dalam
mesin”, atau disebut sebagai "mesin ngelitik" atau knocking. Jika
dibiarkan, knocking dapat menyebabkan kerusakan pada mesin. Knocking
terjadi karena campuran udara dan bahan bakar terbakar secara spontan
karena tekanan tinggi di dalam mesin, bukan karena percikan api dari
busi.
Penyebab knocking ada beberapa macam, yaitu:
Pemakaian bensin yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin.
Ruang bakar sudah kotor dan berkerak.
Penyetelan pengapian yang kurang tepat.
Nama Produk Bensin
Bensin memiliki berbagai nama, tergantung pada produsen dan Oktan. Beberapa jenis bensin yang dikenal di Indonesia diantaranya:
Premium, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 88. [2]
Pertamax, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 92.
Pertamax Plus, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 95.
Pertamax Racing, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 100. Khusus untuk kebutuhan balap mobil.
Primax 92, produksi Petronas yang memiliki Oktan 92.
Primax 95, produksi Petronas yang memiliki Oktan 95.
Super 92, produksi Shell yang memiliki Oktan 92.
Super Extra 95, produksi Shell yang memiliki Oktan 95. [3]
Performance 92, produksi Total yang memiliki Oktan 92.
Performance 95, produksi Total yang memiliki Oktan 95.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
* Bensin, atau Petrol (biasa disebut gasoline di Amerika Serikat
dan Kanada) adalah cairan bening, agak kekuning-kuningan, dan berasal
dari pengolahan minyak bumi yang sebagian besar digunakan sebagai bahan
bakar di mesin pembakaran dalam. Bensin juga dapat digunakan sebagai
pelarut, terutama karena kemampuannya yang dapat melarutkan cat.
Sebagian besar bensin tersusun dari hidrokarbon alifatik yang diperkaya
dengan iso-oktana atau benzena untuk menaikkan nilai oktan.
Kadang-kadang, bensin juga dicampur dengan etanol sebagai bahan bakar
alternatif.
* Seperti diketahui, bahan bakar minyak (BBM) mengambil porsi 52%
dalam kebutuhan energi nasional. Sebagian besar BBM adalah bersubsidi,
bahkan pada tahun 2006 besar subsidi berjumlah 60,6 triliun dan sekitar
43% kebutuhan BBM dalam negeri masih diimpor. (Timmas BBN, 2006). Pada
tahun 2006 volume BBM mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun
2005, sebagai dampak Peraturan Presiden No. 5 tanggal 30 September 2005
yang menaikkan harga premium 188%, solar 20,5% dan minyak tanah 286%.
* Di Indonesia terdapat beberapa bahan bakar jenis bensin yang
memiliki nilai mutu pembakaran berbeda. Nilai mutu jenis BBM bensin
ditemukan berdasarkan nilai RON (reserch octane number).
· Premium (RON 88) Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat
berwarna kuning jernih. Warna tersebut akibat adanya zat pewarna
tambahan (dye). Umumnya, premium digunakan untuk bahan bakar kendaraan
bermesin bensin, seperti mobil, sepeda motor, dan motor tempel. Bahan
bakar ini sering juga disebut motor gasoline atau petrol.